Banyak yang masih salah kaprah soal networking di LinkedIn. Mayoritas mikirnya, “Tambah koneksi sebanyak mungkin, peluang bakal datang sendiri.”
Padahal, ini setengah benar aja. Nyatanya, ada pendekatan yang lebih efektif.
Gimana kalau, daripada sibuk minta-minta, kamu mulai dengan memberi?
Prinsip Dasar Networking Modern
Pernah dapat pesan di LinkedIn kaya gini?
"Halo, salam kenal. Saya lagi cari kerja di bidang marketing, ada info lowongan?"
Kesan pertama? Nggak personal, bahkan bikin ilfeel.
Sekarang bandingin sama yang ini:
"Halo, saya baca postingan Anda tentang strategi marketing yang sukses di perusahaan Anda. Sangat menginspirasi! Kalau ada kesempatan, saya juga ingin berbagi pengalaman saya di kampanye serupa. Terima kasih sudah berbagi insight yang luar biasa."
Pesan ini beda, kan? Lebih personal, tulus, dan—yang paling penting—memberi nilai lebih dulu.
Ini yang namanya prinsip “memberi sebelum meminta.”
Kenapa Harus Mulai dari Memberi?
-
Prinsip Reciprocity
Dalam psikologi, ada konsep reciprocity. Intinya, kalau kamu memberi sesuatu, orang bakal merasa ingin membalas. Dengan memberi lebih dulu, kamu sebenarnya menciptakan peluang buat hubungan yang saling menguntungkan. -
Kesan yang Berbeda
Di LinkedIn, banyak yang cuma ngejar angka koneksi. Tapi pesan yang memberi nilai bakal jadi standout di antara yang lain. -
Membangun Kredibilitas
Dengan berbagi wawasan atau membantu orang lain, kamu nunjukin kalau kamu adalah orang yang peduli dan punya kompetensi. Ini bikin orang lebih percaya sama kamu.
Memberi = Peluang Lebih Besar
Data LinkedIn bilang, 80% profesional sepakat kalau networking itu kunci sukses karier. Tapi jarang yang sadar, networking yang efektif selalu dimulai dengan giving value.
Orang yang rajin berbagi, entah lewat postingan, komentar, atau membantu orang lain di jaringannya, punya peluang lebih besar buat dapat referensi, bantuan, bahkan tawaran kerja.
Cara Mulai Memberi di LinkedIn
-
Bagikan Wawasan di Postingan
- Ceritain pengalaman kariermu yang berharga.
- Tulis panduan singkat, misalnya, “3 Cara Bikin CV yang Menarik Perhatian Perekrut.”
- Pakai storytelling biar lebih relatable.
- Tambahin pertanyaan di akhir untuk memancing diskusi.
-
Komentar yang Berarti
Jangan cuma tulis, “Great post!” Kasih insight dari pengalamanmu.
Misalnya: “Selamat atas promosi ini! Perjalanan karier Anda benar-benar inspiratif.” -
Jadi Penghubung (Connector)
Lihat dua orang di jaringanmu yang bisa saling bantu? Kenalkan mereka. Tapi jangan lupa, minta izin dulu dari kedua belah pihak. -
Tawarkan Bantuan Secara Personal
Contoh: Kamu lihat seseorang struggling memahami tren terbaru. Kirim pesan seperti ini:
“Saya lihat Anda tertarik dengan teknologi X. Saya punya beberapa artikel yang mungkin bisa membantu. Izinkan saya untuk membagikannya!”
Tulus Itu Segalanya
Ingat, kunci dari memberi itu keikhlasan. Kalau niatmu cuma buat dapat timbal balik, orang bakal tahu, dan hubungan bakal terasa manipulatif.
Kebaikan yang kamu tanam nggak selalu dibalas oleh orang yang sama, tapi percayalah, hidup punya cara sendiri buat mengembalikannya.
Seperti kata pepatah, “Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai.” Jadi, apa yang mau kamu tanam hari ini?