1. 3 Komponen Pembentuk Kepercayaan
2. Authenticity (Keaslian / Keselarasan)
3. Empathy (Empati)
4. Logic (Logika)
5. Ada Apa Lagi?
Pernah nggak sih, kamu ada di posisi jadi seorang leader? Dulu jadi ketua divisi di BEM kampus, atau jadi yang mimpin proyek di kantor?
Saya dulu pernah, tapi alih-alih punya pengaruh, saya malah jadi ngerasa bingung sendiri. Hasilnya jadi hilang kepercayaan ke diri sendiri.
Yang saya pikirin:
- Saya kan belum punya pengalaman sebelumnya, “keputusan saya udah bener dan bakal diterima orang lain, nggak, ya?”
- Proyek ini kompleks banget, ngelibatin banyak orang, “saya bisa nggak, ya, ngebuat ngelakuin semuanya dan terealisasi dengan baik?”
Masih banyak lagi pertanyaannya. Tapi intinya saya nggak percaya sama diri sendiri.
Pemikiran kayak gitu perlahan-lahan ngebuat saya down, ngilangin kepercayaan semua pemangku kepentingan ke saya.
Hasilnya? Kegiatannya emang jalan, sih, tapi outcome-nya nggak sesuai sama yang kita ingin di awal. Berantakan.
Fast forward 9 tahun, saya belajar 3 komponen supaya bisa jadi leader yang berpengaruh dan sepenuhnya bisa dipercaya sama anggota tim.
Simon Sinek, penulis buku “Start With Why”, pernah cerita soal Noah, barista yang pernah kerja di dua tempat berbeda dengan karakter atasan yang bertolak belakang banget.
Di tempat pertama, manajernya cuma peduli soal hasil, hasil, dan hasil. Lingkungannya nggak ngedukung buat perkembangan karier dirinya, dan akhirnya dia cuma kerja sebatas untuk dapat gaji aja.
Di tempat kedua, ia bertemu dengan manajer yang “memanusiakan manusia”, selalu menanyakan kabar Noah, dan support dengan segala kebutuhannya di tempat kerja.
Alhasil, ia semakin percaya sama manajernya dan kasih output yang extraordinary.
Dua contoh di atas ngasih tau kita kalau treatmen seorang leader itu bisa berdampak langsung sama output pekerjaan anggota timnya.
Dan salah komponen yang akan saya bahas di artikel ini adalah cara kamu sebagai seorang leader buat bangun kepercayaan, baik itu ke arah atas (atasan dan pemangku kepentingan lainnya) atau bawah (anggota tim).
3 Komponen Pembentuk Kepercayaan
Dikutip dari Harvard Business Review (HBR), ada tiga kunci yang bisa ngebentuk kepercayaan:
- Authenticity (keaslian / keselarasan)
- Logic (logika)
- Empathy (empati)
Figur 1. Segitiga Komponen Pembentuk Kepercayaan
Tiga komponen ini harus kamu pertimbangin buat jadi seorang leader yang bisa dipercaya.
Yuk, kita evaluasi satu per satu.
Authenticity (Keaslian / Keselarasan)
Kamu pasti udah paham, nggak ada yang mau deket-deket sama orang yang bermuka dua atau fake, mau itu di kehidupan kerja ataupun pribadi.
Tapi kadang, emang susah buat ngejaga jadi orang yang selalu otentik.
Pernah nggak, ada di posisi yang susah buat nolak request yang dateng? Atau selalu ngebandingin diri sama temen-temen kamu yang udah lebih sukses, udah beli rumah pertama, atau jalan-jalan ke luar negeri?
Nah, Ini cara saya ngebangun authenticity.
- Jujur walaupun sulit : Jujurlah walaupun kebenarannya itu buat kamu nggak nyaman. Orang lain bakal respect ke seorang leader yang terbuka walaupun lagi sulit, daripada mereka yang berusaha menyembunyikan.
- Akui aja kalau salah : Nggak usah cari alasan. Bilang maaf, tapi secukupnya. Follow-up dengan solusi. Orang lain akan ngeliat kamu bertanggung jawab.
- Terima diri sendiri, apapun adanya : Jangan bandingin garis start kamu dengan garis finish orang lain. Nikmatin aja perjalanan hidup kamu, dan yakin semua ada porsinya di waktu yang tepat.
Empathy (Empati)
Empati artinya kemampuan memahami, mendengarkan, dan menunjukkan kepedulian.
Kabar baiknya, empati bukan skill bawaan dari bayi. Empati bisa dilatih, sama halnya kayak kamu juga ngelatih skill memakai software di kerjaan.
Ini cara bangun empati dari pengalaman saya.
- Banyakin ngedenger : Kurangin bicara. Dengerin dengan perhatian, hindarin distraksi, dan tujukin respon fisik seperti ngangguk saat mendengar.
- Pertimbangin dulu perasaan lawan bicara : Jangan asal ngomong. Pikir dulu apa dampak omongan kamu ke emosi lawan bicara.
- Kasih pertanyaan yang personal : Tunjukin kamu peduli dengan kasih pertanyaan yang sifatnya lebih ke personal, terus tawarin bantuan. Hati-hati tapi buat nggak ngelewatin batas.
Logic (Logika)
Kepercayaan bisa didapat dari komunikasi, komunikasi yang efektif disampaikan lewat penuturan cara bicara yang logis. Makanya, berpikir secara logis itu penting buat seorang leader.
Cara kamu bisa ngelatih komunikasi yang logis.
- Transparan saat ambil keputusan : Jelasin alasan di balik apapun yang kamu lakuin, supaya orang lain bisa ngikutin alur berpikir yang kamu punya.
- Siapin data dan bukti : Tunjukin kalau kamu udah siapin semuanya dan ngggak memimpin berdasarkan emosi aja.
- Tepatin janji : Lakuin apa yang kamu janjiin. Udah, nggak perlu cari alasan.
Ada apa lagi?
Masih banyak komponen lain yang bisa bikin kamu jadi leader yang berpengaruh. Tapi kita fokus tiga dulu aja di artikel ini.
Dengan ngebangun otentisitas, empati, dan logika, saya bisa jamin kamu bakal jadi leader yang lebih dipercaya orang lain.
Atasan kamu bisa ngasih keperayaan yang lebih, ngebuka pintu kesempatan dan promosi lebih banyak.
Anggota tim kamu jadi lebih berani buat mengekspresikan diri, terbuka, dan termotivasi buat kasih yang terbaik.
Itu dulu, coba terapin. Kasih tau saya pengalaman kamu atau hasilnya di kolom komentar.
Salam,
Rivaldy
***
Saya bahas lebih banyak tentang kepemimpinan di e-book “Gaya Angkat - 6 Metode Jitu Gapai Sukses Dalam Karier”. Download sekarang dengan klik gambar di bawah.